Posts

Showing posts from 2014

Mengapa Bisnis Harus Menggunakan Jejaring Visualisasi

Image
Penulis: Rio Dwisandy Di Indonesia beberapa jejaring visual seperti Instagram dan Pinterest tidak banyak digunakan oleh banyak perusahaan-perusahaan. Instagram dan Pinterest kebanyakan digunakan oleh pribadi atau ajang promosi perusahaan yang berkaitan langsung seperti perusahaan jasa fotografi, videografi dan beberapa perusahaan yang terkait lain. Akan tetapi ternyata penyataan Sharad Verma (CEO Piqora)mengatakan hal yang berbeda. Seharusnya perusahaan-perusahaan menggunakan situs-situs ini sebagai jembatan promosi. Saya membaca dengan teliti tulisan atau bedahan Sharad Verma lalu saya mencoba menganalisa dan membuktikan lewat fakta-fakta yang terjadi. Ternyata apa yang diungkapkan oleh Sharad Verma memang kuat. Alasan pertama adalah dasar jaringan atau komunitas. Kita tidak dapat memungkiri bahwa komunitas pencinta  image  atau gambar (gambar bisa berupa foto, sketsa tangan/ilustrasi dan seni gambar lainnya) sangat banyak sekali. Sehingga jejaring ini bisa digunakan untuk

Layak atau Tidak Layak “Pay to Boost Your Posts on Facebook” ?

Image
Penulis: Rio Dwisandy Baru kurang lebih 2 bulan lalu saya ‘bermain’ fan page facebook atas usulan seorang teman saya. Ada hal menarik yang sedikit ‘menggerakkan’ pikiran saya untuk mengetahui lebih dalam yakni  Pay to Boost Your Posts on Facebook  (membayar untuk meningkatkan jumlah ‘pelihat’ postingan anda). Akhirnya saya terus bergerak mencari literature mengenai pergerakkan system marketing online yang ditawarkan oleh facebook. Dan saya mendapatkan sebuah pengalaman dari seorang marketing (beliau tinggal di sebuah kota besar di Amerika bernama New York). Orang ini bernama Anne. Awalnya Anne menggunakan facebook sebagai media pribadi untuk berhubungan dengan saudara-saudarinya. Selain itu dia juga mencoba untuk mendistribusikan blog yang dia miliki lewat halaman bisnisnya. Lalu Anne tergugah juga untuk mencoba system boosting (fan page facebook) karena dipikirnya adalah dia tidak selalu aktif di depan facebook dan mengoperasikan fan page itu setiap jam dan setiap hari. Akhir

7 hal baik dan 7 hal buruk Dalam Meng-Update Status LinkedIn

Image
Penulis: Rio Dwisandy Pada hitungan Romawi angka 10 merupakan angka yang sempurna. Akan tetapi dalam proses penciptaan maka angka 7 adalah angka sempurna. Dimana Sang Pencipta ‘bekerja’ dalam 6 hari dan 1 hari untuk ‘berhenti sejenak’. Itu sebabnya beberapa orang melihat angka tujuh ini merupakan angka sempurna. Dan dalam pembahasan inipun ada 7 hal baik dan 7 hal buruk yang harus dilakukan dalam meng-update status LinkedIn. 7 hal baik yang anda harus lakukan adalah: Berbagi link (menggunakan alamat URL) ke artikel menarik, website atau video yang anda telah temukan sehingga orang lain juga dapat belar dari link tersebut. Jangan khawatir tentang apakah semua koneksi anda akan menemukan informasi sama-sama berharga lalu tidak membagikan kepada anda. Karena ketika anda memberi maka energi anda untuk mendapatkan hal yang baru lebih besar. Mengajukan pertanyaan yang dapat menyebabkan memecahkan masalah yang anda miliki, seperti: ” Ada yang tahu kandidat stock controler yang bai

Esensi Penggunaan Jejaring Sosial

Image
Penulis: Rio Dwisandy Memang di Indonesia masih sedikit orang yang menggunakan sosial media sebagai ujung tombak perusahaan jasa atau produk menjangkau dunia. Akan tetapi di negara-negara besar seperti Amerika dan Eropa bahkan sudah membuka sekolah atau jurusan social media marketing. Tapi memang tidak banyak pemimpin perusahaan yang kurang percaya kepada karyawannya ketika membuka situs-situs media sosial seperti facebook, twitter dan lain sebagainya. Kekurangpercayaan itu memang memiliki landasan yang kuat yakni banyak karyawan yang apabila ‘dibebaskan’ untuk browsing atau berselancar di media social hanya menggunakan kepuasan pribadinya semata. Sebagai contoh beberapa orang yang hanya meng- upload /mengunggah makanan siang dan sarapan paginya atau mengunggah foto acara kumpul-kumpul bersama dan masih banyak lagi. Ketidakbertanggungjawaban karyawan menjadi benalu dalam perusahaan. Memang salahsatu ‘ketidakpercayaan’ dunia luar kepada pekerja Indonesia adalah masalah moral. Seb

Peninjauan Penghasilan Facebook : Apa Yang Dapat Diharapkan

Image
Penulis: Rio Dwisandy Sudah hampir setahun sejak Facebook menjadi perusahaan publik. Pada waktu itu, saham telah jatuh dan hangus dengan tahapan yang signifikan – dan itu hanya dalam enam bulan pertama. Setelah jatuh ke level $ 17,55 per saham pada awal September, saham telah kembali pulih dalam penyesuaiannya dan dimulai berkat kombinasi beberapa faktor, termasuk janji CEO Mark Zuckerberg untuk tidak menjual saham setiap tahun dan berakhirnya periode pembatasan sahamnya . Tapi lebih dari apa pun, saham Facebook telah menunjukkan manfaat dari pertumbuhan yang berkelanjutan pada ponsel di bulan September dan Desember pada kuartal laporan pendapatan. Ponsel, Ponsel, Ponsel Semua mata pasti akan tertuju dari pendapatan perangkat ketika perusahaan merilisnya pada bulan Maret kuartal laporan pendapatan di hari Rabu, Di kutip dari Mashble. “Kami percaya investor tetap akan sangat terfokus pada metrik ini,” kata Arvind Bhatia, analis di Sterne Agee, dalam sebuah catatan kepa

Belajar dari seorang Steve Jobs (Lakukan Apa yang Anda Sukai dan Cintai Apa yang Anda Kerjakan)

Image
Penulis: Rio Dwisandy Tidak sedikit para penulis yang membedah makna kalimat ‘hebat’ yang di ucapkan oleh seorang Steve Jobs yakni “ stay hungry, Stay foolish ”. Dan tidak sedikit pula orang di dunia yang ketika hari kematian Steve menyampaikan pesan belasungkawanya dan diikuti oleh kalimat tersebut. Kalimat yang dapat ‘memacu’ banyak orang untuk terus maju. Kalimat tersebut, saya dapatkan ketika Steve berpidato di Stanford University. Akan tetapi kali ini saya tidak ingin membedah kalimat tersebut. Ada hal lain yang saya belajar dari seorang Steve ketika dia berbicara atau berpidato di Stanford, terutama ketika dia mengatakan tentang kesehatan dirinya yang terserang tumor pada pankreasnya. Seorang Steve adalah seorang yang berhasil dari banyak segi. Dari segi sejarah, peran serta terhadap masyarakat dunia, kekayaan dan lain sebagainya. Tapi sekali lagi, semua itu tidak bisa membayar takdir bahwa manusia akan kembali kepada Sang Penciptanya. Akan tetapi ketika dia terserang pe

Pola Pikir Maju Sebagai Dasar Pengembangan Teknologi

Image
Penulis: Rio Dwisandy Beberapa waktu yang lalu saya melihat fakta sebuah alat musik pukul yakni jimbei yang digunakan untuk menulis sebagai ganti meja. Lalu setelah itu saya melihat jimbei yang sama digunakan sebagai penopang badan (dengan menggunakan siku tangan si pemain). Pada kedua orang (berbeda) di momen tersebut, saya memberikan nasihat untuk memberlakukan jimbei itu sebagaimana mestinya. Alhasil, setelah beberapa minggu kemudian, kulit dari jimbei tersebut robek. Memang kalau kita analisa, faktor iklim ruangan dan suhu tempat menyimpan Jimbei tersebut juga berpengaruh. Akan tetapi faktor iklim ini, sering dijadikan sebagai alasan dari sebuah ketidaksengajaan penyebab rusaknya jimbei tersebut (artinya ‘diluar’ kehendak manusia). Ketika saya menghadapi ‘perlawanan’ dari orang-orang tersebut terhadap sikap saya, yang saya lakukan hanyalah tersenyum dan diam. Kalau kita boleh berfikir lebih dalam dan lebih luas lagi, maka sesungguhnya faktor kerusakan (robek) jimbei yang di

Stealing From The Past

Image
“Why join the navy if you can be a pirate?” -steve jobs- Apa yang anda lakukan bila anda bisa mengunjungi tahun 2020? Mungkin anda bakal membajak nomor-nomor lotere yang keluar sepanjang 2011-2020, atau mengkopi data naik-turunya saham dunia. Juga membawa macam-macam gedget terlaris tahun 2020. Baik catatan lotere, saham maupun gedget masa depan yang kita bawa ke masa sekarang tentu mujarab untuk menjadikan kita sebagai pembajak yang kaya-raya. Masalahnya, sampai ada kendaraan yang bisa melaju cepat atau lebih cepat dari cahaya (300.000 km/detik), atau dengan kata lain kendaraan yang mampu mengitari bumi 7,5 kali dalam sedetik. Tamasya ke masa depan adalah khayalan belaka. Inilah yang tersirat dalam teori relativitas Einstein. Sementara para pengkhayal melamun untuk bisa mengkopi grafik saham dan lotere dari masa depan. Beberapa orang cerdas malah melihat ke masa lampau. Sengat mungkin Steve Jobs. Jonathan Ive dan para desainer di Apple melihat ke masa lam